My Blog " Dihya Berty "

My Blog " Dihya Berty "

Rabu, 21 Maret 2012

Cerita Murid SD plosok yang mengagumkan


sejumlah 4 murid kelas 3 sedang melaksanakan kegiatan belajar
Maha Suci ALLAH yang dipagi ini memberikan aktifitas kegiatan.. seperti biasa ibunda memanggil dari bilik dapur. “ Bangun.. bangun.. dah siang, siapa yang mau membantu ibu. tangi to cah??” suara itu terdengar. Aku yang sedang berselimut sentak kaget, langsung ku buka selimut. Buku-buku yang ku baca tadi malam jatuh dari tempat tidur, berserakan dibawah dipan. Mungkin tadi malam saat menikmati tidur pulas, tangan dan kaki yang menjatuhkan buku itu.
Langsung kumenuju dapur, mengambil air keran dan mencuci mukaku. Ibu yang tengah memasak mempersiapkan dagangan untuk pagi ini disekolah.
Ibuku luar biasa, sebagai guru kelas di SD Negeri 3 Liman Benawi beliau masih bersemangat mengajar. Dan juga menyiapkan jajanan untuk anak-anak saat istirahat. Namun tidak sama dengan sekolah-sekolah biasanya. Sekolahan ibu sangat terbatas jumlah muridnya. Kalaupun dijumlahkan dari kelas 1-6 hanya 30 murid. Murid ajarnya saja hanya 3 orang. Kasihan...
“ kalau bukan kita siapa lagi, kasihan mereka, nanti jajan dimana..” jelas ibu.
Alhamdulillah, dengan hasil yang lumayan cukup. Yang penting bisa untuk beli bensin, diputer beli dagangan lagi dan menyenangkan anak-anak. Semuanya harus disyukuri dan dijalani. Semoga berkah.
Yang menjadi favorit anak-anak dan dewan guru disana adalah mpek-mpek isi kates dan tempe goreng pakai saos.. heemmm, laris manis tuh dagangan. Walaupun ibu membuatnya 1-2 kilo dan menjadi beberapa biji. Tapi ya tetap habis. Kalaupun tidak ya dibawa pulang dan dimakan bersama.
Saat libur kuliah, Dini, si hitam manis yang ikut dagang ke sekolah. Namun, karena pergantian jadwal kuliah di semester ini di ganti pagi, jadi kita sebagai anak membantu ibu pas malemnya atau di shubuhnya.
Pernah dua kali aku yang menggantikannya. Aku ikut bersama ibu membantu. Pertama-tama agak kaget dan lumayan kelar, walau ada sedikit yang salah. Tapi tidak apa-apa, aku seneng banget.
“ lho, kok beda orangnya, la mba Dini mana? “ tanya anak-anak saat masuk di kantin kecil yang merupakan perumahan di SD tersebut.
“ iya, ini mba Berti, jawab ibu menjelaskan kepada anak-anak. “sama aja, gek kenalan? Tangan ibu menunjukkan ke aku.

 makan-mpek-mpek dan nasi bersama
Rombongan anak-anak berseragam merah putih menyerbu makanan, untung aku tadi udah goreng-goreng, jadi mereka gak menunggu. Ada yang minta ini, itu, dibuatkan ini, itu. Jajan yang ini mba. Dan lainnya. Kalaupun aku tak bisa meladeni semuanya, ku suruh mereka buat sendiri. Yang paling ditunggu oleh mereka adalah nasi. Maksudnya nasi sayur dengan lauk krupuk dan sambel. Mereka hanya mengeluarkan uang seceng untuk harga semangkuk nasi sayur yang ngebuat kenyang.
“ Ya Allah, ternyata mereka doyan juga, Subhanallah, “ batinku melihat mereka tajub.
Ku tersenyum melihat tingkah mereka. Sebagai anak didik, murid SD Negeri 3 Liman Benawi yang berada di tengah desa. Bangunan sekolahannya lumayan memprihatinkan, guru yang kian berkurang serta murid yang masih tetap semangat untuk bersekolah.
Dalam berbahasa sendiri, mereka anak-anak menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa percakapan. Aku pernah tertawa melihat mereka ngobrol kepada para guru. Bahasanya sampean-sampean. Gak papalah, dimaklumi. Kemauan mereke sekolah saja sudah cukup untuk menutupi kekurangannya.
Ya Allah, banyak belajar dari mereka..
Ku jadi teringat dengan masa SD ku dulu. Ku sekolah hanya di berikan uang saku 1000 rupiah, itu saja dibagi 3, aku, dan kedua adikku. Juga kalaupun orang tuaku tidak ada uang untuk uang saku anaknya, bapak menyuruhku untuk membawa telor bebek ketika akan berngakat sekolah, kemudian di tukarkan dengan uang di warung.
Sungguh, luar biasa, rencana Allah. Memberikan kesempatan kepada kita untuk banyak belajar dari segala aktifitas. Belajar bersifat prihatin dan tawadhu’.
Ya Allah, bagaimana kalau dulu kita sebagai anak menjadi anak yang manja. Menjanjakan uang orang tua untuk hal yang tak perlu.. jadi apa tu anak. Kalau sebagai orang kaya dan banyak uang sekalipun, yang hidup boros dan berlebihan.
Semuanya, Allah memberikannya untuk kita. Kalaupun kita ikhlas menerima dan menghadapi nya maka itu adalah hal yang terbaik. Sebagai bahan pengajaran untuk kita.
Rosulullah SAW sekalipun, sebagai Rosul yang berkuasa dan mempunyai harta yang melimpahpun selalu bersifat tawadhu dan rendah diri. Kesederhanaan dalam berpakaian dan dalam segala hal. Memang perlu bersyukur untuk menjadi orang yang tawadhu, sederhana, karena bisa merasakan penderitaan orang lain. Kita bisa merasakan bahwa Allah sangat sayang dan Cinta kepada kita. Oleh karena itu, ini adalah proses pendewasaan dan pembelajaran untuk kita.
Terimakasih Ya ALLAH  ya Tuhanku, atas semua yang diberikan kepada kami sekeluarga. Hal terindah ketiga keluarga itu selalu berdo’a. Ibu pernah bilang “ Seng sabar yo ndok, mudah-mudahan nanti gak kaget. Ya berdo’a semoga besok ketika berkeluarga tidak seperti ini. Bisa membahagiakan ibu dan semuanya“, tutur ibu.
Dalam hangatan pelukan dan cium ibu seusai sholat berjama’ah ku selalu melantunkan do’a dalam bisik dan hatinya. “Semoga ku bisa membagiankan keluarga.. Amiin
 ##

murid perempuan akan berangkat jalan bersama ke Taman kota Metro

Kembali ke berdagang lagi ni... semoga lancar ya untuk mencari rezekinya.. memang, Rezeki itu harus dicari tidak datang sendiri.
Kamar, 22.42

murid laki-laki, jago main bola akan berangkat bermain bola di taman Komet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar