Berawal dari sebuah semangat,, di Rumah kecil sekret Kronika
suka, duka, sedih bahagia ada disini
sebagai pembelajaran untuk bersikap dewasa, bertanggung jawab
dan bersabar,
Karena setiap Kesulitan ada kemudahan
BERITA ACARA PELATIHAN JURNALISTIK TINGKAT LANJUT SEASON 3
Kebebasan pers dan keterbukaan informasi
adalah sebuah keniscayaan yang tak terbantahkan lagi. Para jurnalis sebagai
pengabdi mandat kepentingan publik pada era keterbukaan informasi dan pers yang
merdeka saat ini harus terus menjaga eksistensinya.
“Pers yang bebas dan terbuka itu bukan berarti dapat dengan
sesukanya menggunakan kata-kata yang hiperbola, bombastis, sarkastis dan
emosional. Serta bukan mendramatisasi dan melebih-lebihkan fakta dan peristiwa
tanpa dibarengi dengan fakta yang utuh sebagai dasar mengungkapkan kebenaran
yang beretika. Pers harus tetap mengedepankan kesantunan berdialektika,
memiliki tanggung jawab sosial dan memperhitungkan dampaknya”. Demikian ungkap Budisantoso
Budiman, salah satu pembicara dalam Stadium General acara Pelatihan Jurnalistik
Mahasiswa Tingkat Lanjut (PJMTL) se-Indonesia Season 3 yang diadakan oleh UKPM
Kronika STAIN Metro, pada Jum’at 23/11. Acara yang dimulai di Gedung Serba Guna
STAIN dihadiri oleh 150 peserta Stadium General yang terdiri dari pelajar,
mahasiswa dan umum.
Dengan menggagas tema “ Peranan Pers di era Keterbukaan Informasi”
yang dikupas oleh empat pembicara yakni Juniardi Ketua KIP Lampung, Budisantoso
Budiman dari LKBN Antara, Widodo dari redaksi Lampung Post, serta Muhtar Hadi
selaku Pembantu ketua I STAIN Metro. Diskusi tersebut dipandu oleh Imam Mustafa
sebagai moderator yang merupakan kolomnis dan dosen STAIN Metro.
Budiman menegaskan bahwa Keterbukaan informasi dan pers yang
merdeka, bila disalahgunakan akan bisa menghancurkan semuanya, mengacam kerja
para jurnalisnya, termasuk mengancam masa depan kemerdekaan pers itu sendiri.
Kerja sebagai pers bagi jurnalis professional adalah sebuah bisnis idealisme,
berbisnis komersial atas dasar kepecayaan (Credibility Business).
Sebagai penguat jawaban masalah keterbukaan Informasi, Juniardi menambahkan
tentang peran dan funggsi pers, yaitu menyampaikan atau memberikan dan
menyebarluaskan informasi yang benar sebagi hak publik (hak masyarakat untuk
mendapatkan informasi yang benar/ to inform, right to know the right thinks),
menghibur publik (to entertaint),
menjadi sarana pendidikan (to educate) menyampaikan kritik dan kontrol sosial.
Hal ini sebagai dasar pentingnya Pers umum atau Pers Mahasiswa hadir di hadapan
masyarakat.
“Karenanya marilah kita semua menjaga, memelihara dan terus
mengembangkan kebebasan dan kemerdekaan pers serta keterbukaan ini seterusnya,
sepanjang massa dengan menyingkirkan para penumpang gelap didalamnya yang berupaya terus menangguk
untung dari kerugian bagi pers dan jurnalis professional maupun publik sendiri”,
harap Budiman. Pilihannya, tetap hidup dengan pers yang merdeka dan bebas tapi
harus profesional atau lebih baik mati dengan pers yang selalu dibayangi
ketakutan akibat para jurnalis yang menghamba pada kekuasaan dan uang
berlimpah. []
Tidak ada komentar:
Posting Komentar