karya Pribadi, ...penulisan feature Profil
Maya, Tetaplah Semangat Dalam Belajar Jangan Menjadi Mahasiswa Yang Pasif
Wajah putih bersih dengan tinggi 165 cm pagi itu mengenakan toga.
Berbaris di deretan depan bersama wisudawan lain. Rabu, 21 Maret adalah hari
bersejarah untuk 404 mahasiswa yang tengah duduk di bawah tarub besar terletak
di lapangan Futsal. Moment yang telah dinantikan oleh setiap mahasiswa dalam pencapaian puncak
terakhir pendidikan Strata satu dan Diploma. Beberapa keluarga, sanak saudara
yang mengantarpun ikut andil di moment tersebut.
Senyum polosnya mengurai cerita terhadap orang sekitar yang
menyaksikan. Adanya ia diantara salah satu peserta wisuda membuat kebanggaan
tersendiri. Menjadi sebuah kebahagiaan ketika dinobatkan sebagai salah satu
wisudawan terbaik pada Dies Natalis kali ini. IPK comloud 3,60 yang
didapatkan membuat Suniah, Ibunya,
bangga bercampur haru. Saat pemanggilan untuk wisudawan berprestasi, para orang
tua berdiri jejer berdampingan dengan anaknya. Suatu kenangan tersendiri bagi
Suniah yang juga ikut mendampingi anaknya. Penghargaan yang diberikan dari
lembaga untuk para wisudawan terpilih, langsung oleh Ketua STAIN Jurai Siwo
Metro dan Wali Kota Metro.
Susi Mayasari, perempuan bersuku lampung ini sering di panggil
teman-temannya Maya. Ia lahir 22 tahun lalu. Tepatnya 23 Mei 1989 di Banjar Rejo. Tutur katanya ramah, terlihat
ketika ia bercerita kepada saya di bawah koridor akademik. Menyisakan waktu
untuk berbincang sebentar seusai ia mengajar. Maya, yang sekarang merupakan
guru honor di MAN 2 Metro masih berpenampilan sederhana. Sederhana dalam
berpenampilan dan bertutur kata. Tak heran jika ia mempunyai banyak teman.
Anak pertama dari pasangan bapak Suhardi dan ibu Suniah dikenal
sebagai orang rajin dan telaten. Baik dalam belajar ataupun mengajar. Tak heran
jika beberapa prestasi sederhana dapat diraih saat mengenyam pendidikan. Mulai
sekolah di pendidikan formal, Taman Kanak-kanak
(TK) PGRI kota Metro. Hingga pada tahun 1995 ia masuk pendidikan sekolah
dasarnya di SD Negeri 2 Metro. Saat SD, pestasi Maya sudah mulai terlihat, ia mendapat
peringkat 3 besar di dalam hal akademik di sekolahnya. Tahun 2001, Setelah
menyelesaikan pendidikan di SD, Maya melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 2 Metro.
Tak pernah lelah dan menyerah dalam berprestasi. Walaupun awal
tahun pertama mendapatkan peringkat dua belas, ia masih bersikeras
mempertahankan prestasi tiga besar. Tidak lantas menyurutkan langkahnya untuk
tetap berprestasi. Hal ini dijadikan motivasi bagi diri maya untuk menjadi
lebih baik. “ Alhamdulillah, prestasi bisa saya dapatkan kembali “ Ungkap Maya.
Tamat dari SMP, ia masih tetap memilih Kota Metro untuk menimba
ilmu. Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 kota Metro menjadi pilihan Maya. Nampaknya
mental juara tidak terhenti sampai disini. Di MAN inilah ia belaja aktif dan
mengikuti Olimpiade. Maya pun di tunjuk untuk mengikuti olimpiade computer
tingkat SMA Se-Kota Metro. Akhirnya juara tigapun diraihnya dalam olimpiade
tersebut.
Seusai dari SMA, STAIN Jurai Siwo Metro menjadi pilihan untuk melanjutkan
studi di Perguruan Tinggi. Masih di
bawah koridor akademik, sesekali kami bercanda. Sayapun menanyakan kepada Maya
tentang alasannya memilih STAIN untuk
melanjutkan jenjang seusai Sekolah. “ Saat itu saya berfikir bahwa sesuatu yang
direstui oleh kedua orang tua itu pasti akan berhasil. Itulah argumen yang
menguatkan saya untuk tetap menuruti
perintah kedua orang tua, “. Dari jawaban inilah, Maya menjelaskan.
Waktu
itu digunakan untuk belajar
Program Studi Bahasa Inggris (PBI)
menjadi pilihannya. Pribadi yang mengakui dirinya sebagai seorang pemalu
ini, saat awal masuk kuliah juga berhasil menjadi mahasiswa terbaik satu prodi
dengan mendapatkan IP 3,43. Selama dibangku perkuliahan Maya tidak pernah
menyia- nyiakan waktunya untuk belajar. Beberapa aktivitas yang sering ia
lakukan untuk mendukung kegiatan belajarnya di kampus adalah dengan membentuk
kelompok belajar khusus dengan teman- teman satu kelas.
Perempuan yang mengaku hobi menulis
ini tidak menghentikan pundi- pundi prestasinya. Ia pernah menjuarai kejuaraan
menulis Wall Magazine untuk umum se-Proivinsi Lampung di UNILA. Selain itu
karya tulisnya juga pernah di muat dalam Buku Perindu Asmara saat naskah
tulisannya terpilih menjadi salah satu yang terbaik dalam kompetisi menulis
online di Fb. “ Ada sekitar 150 lebih penulis yang mengirimkan naskah tulisannya dan Alhamdulillah naskah
saya terpilih menjadi salah satu bagian dari buku itu yang diterbitkan di
Majalengka”, ungkap Maya dengan harunya.
Sebelum lulus kuliah ia sudah mendapat tawaran untuk menjadi
pengajar di MAN 2 Metro, namun karena pada saat itu ia sedang konsen
menyelesaikan tugas PPL nya, tawaran tersebut ia abaikan. Namun setelah selsai
PPL tawaran tersebut dadang kembali. Tanpa berfikir lama Maya pun menerima
tawaran tersebut. Sembari menjadi tutor di Zinc Corse di Banjar Rejo, Lampung
Timur.
Keberhasilan menyandang wisudawan terbaik tahun 2012 adalah suatu
hal yang tidak pernah ia duga. “ Sebenarnya tidak ada hal istimewa yang
kerjakan, juga nilai-nilai yang saya dapatkan ya seperti teman-teman yang
lain,” ungkap Maya. Indeks Prestasi yang didapatkan selama perkuliahan selalu
3,4 dan memperoleh 24 SKS. “ jangan lupa untuk belajar setiap waktu, terlebih lagi
saat akan menghadapi ujian,” begitulah jawaban Maya saat saya menanyakan kiat
apa saja yang telah dilakukan.
Aktif
Organisasi Kampus
Selain kegiatan tersebut ia
juga aktif di salah satu UKM di kampus. Jurai Siwo English Club (JS-EC) adalah organisasi
pilihannya. Maya menuturkan bahwa dengan pilihan aktif di JS-EC banyak
pengalaman yang didapatkan. Tidak terlepas dari kegiatan belajar. ” Kedua orang
tua saya akan tetap mendukung semua kegiatan yang saya lakukan selama kegiatan
tersebut tidak lari dari proses belajar”, ungkap Maya yang juga pernah menjadi
bagian dari BEM STAIN periode 2009-2010.
Sebagai Bendahara Umum periode 2009-2010 di JS-EC, Maya belajar
mengelola dan memanajaman keorganisasiannya. Dikalangan rekan-rekan JS-ES pun
ia tekenal dengan sifatnya yang penyayang, telaten. Ahmad Madkur, yang saat itu
menjadi Chif JS-EC mengungkapkan bahwa sosok Maya adalah rekan yang bisa di
ajak kerjasama. “ Maya orangnya baik, ker ma temen, pinter dan rajin
beribadah,” komentar Madkur dan Hasanul Misbah. “ ia juga penyayang dan
professional, dan saya bangga dengan prestasi yang diperoleh Maya, juga
mengharumkan nama JS-EC,” lanjut Madkur.
Maya yang tinggal di Banjar rejo
Lampung Timur ini menuturkan bahwa keberhasilan yang telah ia capai
selama ini tidak terlepas dari peran serta orang tua yang selalu mendoakannya,
teman- teman satu kelas, bapak dan ibu dosen serta semua civitas akademika. Sedikit
pesan ia tuturkan kepada saya untuk para pembaca KRONIKA, “ tetaplah semangat
dalam belajar, jangan menjadi mahasiswa
yang pasif. Ikutilah kegiatan UKM selama kegiatan tersebut tidak mengganggu
aktifitas belajar kita. Melalui UKM kita di ajari bagaimana dapat
bersosialisasi dengan masyarakat luar.” Tutur nya saat mengakhiri ceritanya.
by : Berty Wedya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar