My Blog " Dihya Berty "

My Blog " Dihya Berty "

Minggu, 04 Maret 2012

Pengertian Pendidikan


Secara alamiah, manusia tumbuh berkembang sejak dalam kandungan sampai meninggal, mengalami proses tahap demi tahap. Demikian pula kejadian alam semesta diciptakan tuhan melaluai proses setingkat demu setingkat.
Pola perkembangan manusia dan kejadian alam semesta yang berproses demikian berlangsung diatas hokum alam yang di tetapkan olah Allah sebagai
“sunatullah”. Pendidikan sebagai usaha membina dan mengambangkan pribadi manusia; aspek rohaniah dan jasmaniah, juga harus berlangsung secara bertahap. Oleh karena itu suatu kematangan yang yang berintik akhir pada optimalisasi perkembangan/ pertumbuhan, baru dapat tercapai bilamana berlangsung melalui proses demi proses kearah tujuan akhir perkembangan/ pertumbuhanya.
Beberapa para ahli pendidikan dibarat memberikan arti pendidikan sebagai proses, antaralain sebagai berikut:
1.    Mortimer J Adler mengartikan: pendidikan adalah proses dengan mana semua kemampuan manusia (bakat dan kemampuan yang diperoleh) yang dapat di pengaruhi oleh pembiasaan, disempurnakan dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik melalui sarana yang sacara artistik dibuat dan dipakai oleh siapapun yang membantu orang lain atau dirinya sendiri mencapai tujuan yang ditetapkan, yaitu kebiasaan yang baik.

2.      Herman H. Horne berpendapat: pendidikan harus dipandang sebagai suatu proses penyesuaian diri manusia secara timbale balik dengan alam sekitar, dengan sesama manusia, dengan tabiat tertinggi dari kosmos.

Pengertian pendidikan islam menurut:
1.       Prof. Dr. Omar Muhammad Al-Touny al-syaebani adalah: usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadinya atau keidupan kemasyarakatanya dan kehidupan dalam alam sekitarnya melalui proses pendidikan. Perubahan itu dilandasi oleh nilai-nilai islami.
Jelaslah bahwa proses pendidikan merupakan rangkauan usaha membimbig, mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga terjadilah perubahan di dalam kehidupan pribadinya sebagai mahluk individual dan social serta dalam hubungan dengan alam sekitar Diana ia hidup. Proses tersebut senantiasa berada dalam nilai-nilai islami, yaitu nilai-nilai yang melahirkan norma-norma syariah akhlak al-karimah.
2.      Hasil rumusan seminar pendidikan islam se-Indonesia tahun 1960, memberikan pengertian pandidikan islam: sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.
Istilah membimbing, mengarahkan, mengasuh, mengajarkan atau melatih mengandung pengertian usaha mempengaruhi jiwa anak didik melalui proses setingkat demi setingkat menuju tujuan yang di tetapkan yaitu “menanamkan taqwa dan akhlak serta menegakan kebenaran sehingga terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai dengan ajaran islam”.
Menurut pandangan islam manusia adalah ciptaan Allah yang di dalam dirinya diberi kelengkapan-kelengkapan psikologis dan fisik yang memiliki kecendrungan kearah yang baik dan yang buruk.
<§øÿtRur $tBur $yg1§qy ÇÐÈ   $ygyJolù;r'sù $yduqègéú $yg1uqø)s?ur ÇÑÈ   ôs% yxn=øùr& `tB $yg8©.y ÇÒÈ   ôs%ur z>%s{ `tB $yg9¢yŠ ÇÊÉÈ       
7. dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
8. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
9. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu,
10. dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.

Prof. H. Muzayyin Arifin, M.Ed, Filsafat Pendidikan Islam, PT Bumi Aksara, Jakarta, 2003 hal. 12-16

Tidak ada komentar:

Posting Komentar